Sabtu, 14 Juli 2012

apa itu mesin bubut: Tentang mesin bubut

apa itu mesin bubut: Tentang mesin bubut: Info Mesin Bubut Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang mengerjakan benda kerja (biasanya berbentuk silindris) dengan cara menyayat da...

Tentang mesin bubut

Info Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang mengerjakan benda kerja (biasanya berbentuk silindris) dengan cara menyayat dan bergerak secara berputar. Proses pengerjaan dengan mesin bubut dilakukan melalui sejumlah prinsip kerja. Prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja berputar dan dipegang dengan kuat oleh pencekam (chuck), sementara itu pahat bubut bergerak memanjang dan melintang untuk menyayat benda kerja. Sayatan pada benda kerja yang dihasilkan dari proses ini umumnya adalah simetris.
Mesin bubut dapat melakukan beberapa jenis pekerjaan pada benda kerja yang silindris. Pekerjaan-pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh mesin bubut yaitu membubut rata atau membubut lurus, membubut dalam, membubut luar, membubut tirus, pengerjaan tepi (facing), memotong, dan membuat ulir.
 
Bagian pada Mesin Bubut
Sebuah mesin bubut pada umumnya terdiri dari empat bagian utama, yaitu kepala tetap, kepala lepas, eretan, dan alas mesin. Keempat bagian utama mesin bubut tersebut akan dibahas dan dijelaskan lebih lanjut pada bagian ini.
1. Kepala Tetap (Head Stock)
Kepala tetap adalah bagian utama dari mesin bubut yang digunakan untuk menyangga poros utama, yaitu poros yang digunakan untuk menggerakkan spindle. Poros yang terdapat pada kepala tetap tersebut juga digunakan sebagai dudukan roda gigi untuk mengatur kecepatan putaran yang diinginkan. Rangkaian roda gigi dalam kepala tetap berfungsi untuk meneruskan putaran motor menjadi putaran spindle.
2. Kepala Lepas (Tail Stock)
Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya di sebelah kanan dan dipasang di atas alas atau meja mesin. Bagian ini berguna untuk tempat pemasangan senter yang digunakan sebagai penumpu ujung benda kerja dan sebagai tempat atau dudukan penjepit mata bor pada saat melakukan pengeboran. Kepala lepas ini dapat digerakkan atau digeser sepanjang meja mesin, dan dikencangkan dengan perantara mur dan baut atau dengan tuas pengencang. Selain digeser sepanjang alas atau meja mesin, kepala lepas juga dapat digerakkan maju atau mundur (arah melintang), yakni untuk keperluan pembubutan benda yang konis.
3. Alas Mesin (Bed)
Alas mesin adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi sebagai pendukung eretan (support) dan kepala lepas, serta sebagai lintasan eretan dan kepala lepas. Alas mesin ini memiliki permukaan yang rata dan halus. Hal ini bertujuan untuk mendukung kesempurnaan pekerjaan membubut (kelurusan).
4. Eretan (Support)
Eretan adalah bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penghantar pahat bubut sepanjang alas mesin. Eretan terdiri dari 3 jenis, yaitu:
a. Eretan bawah, eretan ini berjalan sepanjang alas mesin.
b. Eretan lintang, eretan ini bergerak tegak lurus terhadap alas mesin.
c. Eretan atas, eretan ini digunakan untuk menjepit pahat bubut dan dapat diputar ke kanan atau ke kiri sesuai dengan sudut yang diinginkan, khususnya pada saat mengerjakan benda-benda yang berbentuk konis. Eretan ini dapat digerakkan secara manual maupun otomatis.
Selain keempat bagian utama tersebut, pada mesin bubut terdapat juga bagian-bagian lainnya. Berikut ini adalah bagian-bagian lainnya pada mesin bubut:
1. Tuas pengendali kecepatan putaran.
2. Tuas pengatur tebal sayatan dan penguliran, berpasangan.
3. Tuas kecepatan poros kepala tetap.
4. Pen pengaman pada selongsong sambungan.
5. Roda tangan untuk gerakan arah memanjang.
6. Tuas untuk menjalankan gerakan otomatis arah memanjang dan melintang.
7. Sekrup pengunci luncuran.
8. Roda tangan penggerak luncuran melintang.
9. Tuas pengunci rumah pahat (tool-post).
10. Tuas pengunci kedudukan (support).
11. Tuas pengunci kepala lepas.
12. Roda tangan penggerak poros senter kepala lepas.
13. Tuas pengunci kedudukan senter kepala lepas.
14. Sekrup-sekrup pengunci kedudukan kepala lepas.
15. Penunjuk jarak gerakan support pada arah memanjang.
16. Saklar utama (tombol).

Pahat Bubut
Pahat bubut merupakan alat pemotong atau penyayat dan pembentuk benda kerja pada mesin bubut. Pahat bubut dibuat dari baja karbon biasa atau baja potong cepat HSS. Alat ini umumnya terdiri dari suatu ujung perpaduan baja laju tinggi untuk penguatan poros baja. Tungsten karbida dan ujung-ujung keramik digunakan di dalam cara yang sama. Ukuran pada pahat bubut ditentukan oleh kedalaman pada poros, lebar poros dan panjang keseluruhan poros.
Semua pahat bubut memiliki bagian depan dan sisi sudut dari penggesekan dengan benda kerja, sudut bebas bagian belakang, atau sisi sudut tatal. Sudut yang besarnya di atas sudut tatal akan memperlemah pahat dan menyebabkan terdorongnya ke dalam benda kerja. Terdapat beberapa sudut yang disarankan untuk pahat bubut. Sudut-sudut yang disarankan untuk pahat bubut tersebut ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Pahat bubut terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenisnya dapat dibedakan sesuai dengan keperluannya. Berikut ini adalah jenis-jenis pahat bubut dan penjelasannya secara singkat.
1. Pahat jalan, dapat bergerak ke kanan dan ke kiri pada waktu menyayat.
2. Pahat potong, digunakan untuk memotong disertai gerak ke kanan dan kiri.
3. Pahat muka, digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja.
4. Pahat ulir, bentuknya bermacam-macam sesuai dengan bentuk ulir yang akan dibuat. Terdapat ulir segitiga, segi empat, dan trapesium, maka bentuk pahat ulir pun menyerupai bentuk-bentuk ulir tersebut.
5. Pahat dalam, digunakan untuk menyayat atau membentuk bagian dalam dari benda kerja. Pahat ini umumnya dibuat dengan cara ditempa.
6. Pahat dengan tempelan baja keras khusus (baja widia), digunakan untuk membubut benda-benda sangat keras yang berbahan baja. Baja keras khusus (baja widia) ditempatkan pada ujung tangkai pahat dengan cara dipatri.
  1. Perawatan Umum

    Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yang benar dan seksama.prosedur perawatan mesin bubut ini adalah:

    1. Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
    2. Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan pemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin
    3. Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram hasil pemotongan dan cairan pendingin.
    4. Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer
    5. Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan sampai beram-beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa oleh eretan.
    6. Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin
  2. Perawatan khusus

    Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.

    1. Motor utama (motor pembangkit)

      Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembnagkit yaitu:
  • Motor tidak mampu bekerja

    Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau bekerja:

    • Tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit rendah,sehingga tidak sanggup membangkitkan motor pembangkit
    • Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka diperlukan pengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit.



    • Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang demikian,maka gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi yang sama.
    • Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.
    • Coil pada saklar terbakar
    • Tidak terjadi hubunga pada kontak limit switch
    • Rem motor tidak berfungsi secara baik
  • Motor cepat panas

    Ada dua penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas yaitu :

    • Perbedaan tegangan

      Periksa tegangan listrik yang masuk
    • Beban motor yang berlebihan

      Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan dapat menimbulkan panas berlebihan pada yang berlebihan pada motor pengerak,untuk itu perlu diatur kembali beban agar sesuai dengan yang telah ditentukan